Cari Blog Ini

Minggu, 15 November 2015

POSTCARD UNTUK AYAH


jangan lepaskan gandeng genggam tanganmu | jangan berhenti menasehatiku meski aku tak meminta.

karena aku tahu didepan ada masa menantiku | kala tanganmu terlalu rapuh tuk didekap | kala aku yang harus menggantikanmu

tetaplah bersamaku bermain dan bercanda | aku tak ingin terlalu lekas dewasa

jangan bosan memaafkanku kala aku tak menuruti perintahmu | engkau tahu aku seringkali salah dalam memilih sedang rasa ingin tahu ku lebih besar

aku buah hati karenamu | saat tangan kokohmu mampu menjaga dan melindungiku | aku tersenyum kala engkau slalu membuatku merasa berharga

engkau bahkan lebih sakit dari tangis yang aku rasakan | sebab aku tidak memiliki apa yang teman2ku miliki

aku ingin engkau tetap bersamaku menelusuri kertas dengan gores arang | karena denganmu membuatku mengerti segalanya

berjalannya waktu ini kubenci walau tak bisa kuhindari | dia menjauhkanku dari sosok tangguh yang bagiku pengganti malaikat |
dan sekarang...

siapa lagi yang bisa kutunggu di depan pintu | yang datang memelukku dengan peluh lalu menceritakan perjuangannya hari ini

siapa lagi yang mau mendengar rengekkanku | lalu mengajakku ketempat yang tak pernah kudatangi sebelumnya

siapa lagi yang bisa mengerti apa yang ku mau | dan menenangkanku teriakanku kala aku tak terkendali

siapa lagi yang rela berkorban siang malam hanya untuk melihatku bahagia


apa yang engkau ceritakan dulu perlahan telah ku lalui | terkadang aku terperosok | dalam sendiri aku tidak tau harus bagaimana selain berdoa dan bersabar seperti yang engkau ajarkan dulu

andai engkau tau | engkau pasti akan kecewa karna sampai saat ini aku tumbuh tidak sesuai harapanmu.

maafkan aku ayah... aku tetap kan berusaha agar hari esok lbih baik

hanya do'a yang bisa kuhadiahkan untukmu | semoga allah menyampaikan nya....


di hatiku bingkai yang terpatri tetaplah ayah yang sekarang tak dapat kusentuh sosoknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar